Jokowi Minta Segera Bentuk Satgas Selesaikan Komitmen Investasi G20!

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendorong Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Investasi atau dikenal dengan task force, untuk menindaklanjuti kesepakatan investasi pada rangkaian Presidensi G20 di Bali. Dia mengatakan, total nilai investasi pada sektor bilateral dan multilateral mencapai USD309,4.

“Segera ditindaklanjuti dengan membentuk task force untuk menyelesaikan kesepakatan-kesepakatan karena ada 226 proyek yang bersifat multilateral dengan nilai USD238 miliar dan 140 proyek yang bersifat bilateral dengan nilai USD71,4 miliar,” ujar Jokowi di Istana Kepresidenan, Senin (28/11).

Baca Juga :
Jual Saldo Paypal
Jual Beli Saldo Paypal
Saldo Paypal Terpercaya

Dia menuturkan, peran task force sangat penting agar seluruh proyek program dan inisiatif untuk berinvestasi dapat segera dieksekusi dengan cepat. Selain itu, percepatan investasi memiliki upaya konkret dengan menerbitkan Kompendium Bali. Sebuah panduan investasi di Indonesia. Kompendium Bali bagi Jokowi merupakan perangkat penting kelancaran investasi.

Dia pun berujar, bahwa energi dari B20 di Bali menunjukan gairah positif. Kesempatan ini, kata dia, tidak boleh direspon seadanya yang berujung komitmen investasi tidak terealisasi.

“Jangan sampai komitmen investasi yang sudah ada ini tidak bisa terealisasi di lapangan,” harap Jokowi.

Baca juga :
Jasa Pbn Premium
Jasa Pbn Berkualitas
Jasa Pbn

Sebagai contoh, komitmen investasi yang dihasilkan pada B20 di Bali, yaitu langkah Amerika Serikat melalui skema partnership global infrastructure and investment mengucurkan dana USD600 miliar, di antaranya untuk pengembangan kendaraan listirk berbasis fosil melalui just energy transition partnership sebesar USD20 miliar.

Selanjutnya, komitmen investasi dari Jepang, Inggris, Korea Selatan untuk MRT Jakarta. Kerja sama dengan Turki untuk pembangunan jalan tol trans Sumatera dan lainnya.

“Oleh sebab itu perlu segera ada task force khusus misalnya yang Amerika siapa, yg UAE siapa, yang Korea siapa yang Jepang siapa, yang China siapa, sehingga semuanya bisa secara detil menindaklanjuti apa yang menjadi kesepakatan kita,” harap Jokowi.